Senin, April 27, 2009

Ketika Itu


Aku datang kembali ya Rasulullah
Dalam hubungan hari yang tidak terlalu banyak
Pada ziarah terakhir dulu...
Aku tinggalkan makammu dalam air mata yang deras
Ketika itu aku katakan pada Allah
Aku tidak ingin pulang

Ya, ketika itu aku memang tidak ingin beranjak
meninggalkan makammu
Tapi ketika itu pula aku harus pulang meninggalkanmu
Rasanya ingin setiap saatberada di dekatmu
Memandangmu dengan penuh cinta
Menatapmu dengan rindu yang dalam
Ketika itu berat rasanya untuk meninggalkan Raudhahmu

Dan akhirnya kutinggalkan juga
Kuseret langkahku keluar dari Mesjid Nabawimu
Kususuri kehidupanku
Kutapaki perjalananku, dan rindu itu makin bertumpuk
Rindu itu makin bertumpuk

Hingga sekarang aku datang kembali
Membawa teman-temanku yang kain
Mereka juga pencintamu ya Rasulullah

Ketika kami datang ke tanah perjuangan ini
Engkaulah yang ingin pertama kali kami kunjungi
Tetapi hari sudah malam
Kami hanya melihat kubah hijau mesjidmu
Kami tidur beralaskan rindu yang dalam
Mata kami terpejam
Tapi pikiran kami mengantarkan cinta kami melayang jauh

Sekarang aku datang menghadiahkan sholat dua rakaat untukmu
Aku sujud di antara ribuan pencintamu
Betapa nikmatnya
Menikamti sholawat dari mulut mereka
Betapa undahnya merasakan tetesan air mata mereka
Di lenganku
Di jubahku

Ya Rasulullah...
Aku ingin tak beranjak
Aku ingin menumpahkan seluruh kerinduanku dan gelora cintaku
Ya Rasulullah...
Aku tak ingin beranjak...
Ya, aku ingin di Raudhahmu terus menerus sampai kering airmataku
Dan sampai terpuaskan dahaga rinduku


Mekkah,26 April 2005


Tersaji dari Surat untuk Ayah-kumpulan puisi RATIH SANG