Sabtu, April 04, 2009

kehidupan manusia



Q.S.76 : 1,2,3
(1) Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
(2) Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
(3) Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus, ada yang bersykur dan ada yang kafir.


(1) Dalam ayat pertama ini Allah menegaskan tentang proses kejadian manusia dari tidak ada menjadi ada, pada saat manusia belumbelum berujud sama sekali.
Disebutkan bahwa manusia berasal dari tanah yang tiada dikenal dan disebut-sebut sebelumnya, apa dan bagaimana jenis tanah itu tidak dikenal sama sekali. Kemudian Allah meniupkan ruh kepadanya, sehingga jadilah dia makhluk yang bernyawa.
(2) Ayat kedua menerangkan unsur-unsur yang membentuk manusia (setelah lewatnya msa penciptaan pertama) yaitu bahwa manusia diciptakan dari sperma(nutfah) laki-laki dan seltelur perempuan yang bercampur.
Maksud Allah menciptakan manusia untuk mengujinya dengan membebankan kepadanya berupa perintah dan larangan, setelah dia mencapai umur dewasa. Untuk menjunjung tegaknay risalah Allah di dunia ini.
Ujian bisa berupa rasa syukur sewaktu senang, sebaliknya sanggup bersabar dan tabah dalam menghadapi kesulitan ataupun musuh.
Dengan anugerah pendengaran dan penglihatan dan dilengkapai dengan pikiran(akal) tersedialah dua kemungkinan bagi manusia. Apakah cenderung sebagai makhluk bumi lainnya seperti binatang, atau cenderung menjadi makhluk yang Ilahiyah, yang berfikir yang memperhatikan tentang kebesaran Allah.
(3) Dengan bimbingan wahyu Allah yang disampaikan melalui Nabi Muhammad saw, manusia telah ditunjuki jalan (sabil/petuntuk) yang lurus dan mana pula yang sesat. Allah menunjukkan kepadanya kebaikan dan kejahatan.
Sabil (petunjuk/hidayah) itu dapat ditangkap dengan pendengaran, penglihatan dan pikiran. Allah menunjukkanbukti-bukti kewujudan Beliau melalui penglihatan terhadap diri (ciptaan) mereka sendiri dan melalui penhlihatan terhadap alam semesta, sehingga pikirannya merasa puas untuk mengimani Beliau.
Dan kenyataannya ada manusia yang bersykur dan mengimani, tetapi ada pula yang ingkar (kafir).
Dalam hadits riwayat Ahmad dari Abu Hurairah:"Tiada seorang pun yang keluar (rumah), kecuali di pintunya ada dua bendera: Bendera (yangsatu) di tangan malaikatdan bendera (yang lain) di tangan setan. Jika seseorang keluar karena mengharapkan apa yang dicintai/disenangi Allah, niscaya dia diikuti oleh malaikat dengan benderanya. Ia senantiasa berada di bawah bendera malaikat sampai ia kembali ke rumahnya. Dan jika seseorang keluar karena mencar apa yang dimurkai Allah, niscaya ia diikuti oleh setan dengan benderanya. Ia senantiasa di bawah bendera setan smapai ia kembali kerumahnya"

gambar dari http://nageebphotos.blogspot.com
dinukil dari Al Quran dan Tafsirnya - Universitas Islam Indonesia

*********************************